Membaca Tak Tergantikan Zaman
Momen
ini merupakan perayaan kegiatan membaca, ya berarti pas karena saya suka baca. Supaya
jelas akhirnya saya googling, ketemulah bahwa World Book Day ini penciptanya
UNESCO dengan tujuan utamanya adalah “celebration
of reading”.
Saya
suka baca. Dulu waktu sekolah saya sering beli buku kumpulan puisi, cerpen, dan
novel karya penulis lokal seperti Seno Gumira Ajidarma, Joko Pinurbo, Pramoedya Ananta Toer. Beberapa waktu
setelahnya saya mulai tertarik pada buku bertema sejarah. Diawali dengan membaca
biografi mantan Presiden RI Soekarno.
Saya
juga senang baca buku-buku yang berhubungan dengan bidang kreatif seperti film,
iklan, dan lain sebagainya. Buat saya hal ini berguna untuk menyeimbangkan pengetahuan
past dan present.
Kini saya
sadar, kegiatan baca buku saya sudah terbagi dengan kegiatan baca lewat
internet. Sekarang buku (hanya) jadi semacam koleksi yang saya beli
jarang-jarang. Alasannya karena buku-buku yang saya anggap bagus harganya sudah
mahal. Bacaan rutin saya sekarang hanya majalah yaitu Tempo dan Rolling Stones
yang fungsinya cukup buat update keadaan.
Saya
pikir perkembangan media baca yang memungkinkan orang untuk baca melalui
internet ini bagus. Lewat gadget yang segenggam tangan saya bisa baca di mana
saja. Gadget jadi salah satu alat berharga yang tidak boleh rusak. Karena buat
saya dia berperan sebagai penghibur waktu macet di jalanan, teman di toilet,
atau pengisi waktu sebelum (ke)tidur(an). Bacaan saya di internet biasanya link
yang dishare teman via Twitter dan Facebook, atau apapun yang saya googling
Kegiatan
baca buku ini tidak bisa digantikan. Zaman memang bergerak lebih cepat dan
lebih dinamis. Namun kadang ada hal-hal yang masih belum bisa digantikan. Saya
harap anak saya nanti sebagai bagian dari generasi digital,bisa enjoy dalam
proses menjadi danmengetahui akar, tidak hanya berpindah dari satu hyperlink ke
yang lain, Sehingga dia tidak hanya tahu banyak, tapi juga tahu sangat,
walaupun hanya terhadap satu atau dua hal yang dia suka. Dengan perasaan enjoy
atau menikmati proses dia juga belajar memahami ada hal-hal tidak mudah dia
dapat. Bahwa hidup tidak semudah swipe touch screen, and you try to swipe
everything in the environment.
By: Arkanda Putra Sagala
Musician at Krosboi - Jakarta
Favorite Book: "Jazz, Parfum dan Insiden" Karya Seno Gumira Ajidarma
#AksiBaca
Favorite Book: "Jazz, Parfum dan Insiden" Karya Seno Gumira Ajidarma
#AksiBaca
terimakasih infonya
ReplyDeletemantap